Pengalaman sex yang tak pernah saya lupa dalam hidupku, saat itu saya masih kelas SD tepatnya kelas 5 , baru sekarang saya bisa menuliskan cerita dewasaku soalnya juga baru bisa menuliskan, sekarang umurku sudah 20 tahun dan sudah menjadi mahasiswa di salah satu kota semarang, dari cerita mesumku dari SD saya masih ingat betul dan tak ada yang di rekayasa, saya anak nomer dua kakaku wanita, Ibuku berprofesi sebagai pegawai negeri sipil dan ayahku juga berprofesi di kantor.
Langsung saja ke cerita,saya punya sahabat sebayaku namanya Sinta, ia juga duduk di bangku SD. saya dan ia sering main bersama. Ia anak yang sangat manis dan manja. Ia mempunyaidua kakak. Kakak pertama namanya Dimas di sudah beherja di Jakarta. Dan kakaknya yang satu lagi namanya Yuli. Saat itu ia kuliah semester 4 jurusan akuntansi salah satu perguruan tinggi di kota kelahiranku. Ia lebih cantik dari pada adiknya Sinta. Tingginya kira kira 160 cm dan ukuran toketnya cukup seusianya tidak besar banget tetapi kenceng.
Waktu itu hari sangat panas, saya dan Sinta sedang main dirumahnya. Maklum rumahku dan rumahnya bersebelahan. Saat itu ortu dari Sinta sedang pergi ke Bandung untuk beli kain. Sinta ditinggal bersama kakaknya Yuli.
Main dokter dokter yuk, saya bosen nich mainan ini terus?ajak Sinta Segera saya siapkan mainannya. saya jadi dokter dan ia jadi pasiennya.
Waktu saya periksa ia buka baju. Kami pun melakukan seperti itu biasa karena belum ada naluri seperti orang dewasa, kami menganggap itu mainan dan hal itu biasa karena masih kecil. Waktu saya pegang stetoskop dan menyentuhkannya didadanya. saya tidak tahu perasaanya. Tetapi saya menganggapnya mainan.
Waktu itu pintu tiba tiba terbuka. Yuli pulang dari kampusnya. Dengan masih telanjang dada Sinta menghampiri kakaknya di depan pintu masuk.
?Hai Kak baru pulang dari kampus?
?Ngapain kamu buka baju segala? Kak Yuli memandangi adiknya.
?Kita lagi main dokter dokteran, saya pasiennya sedangkan Renald jadi dokternya, tetapi sepi Kak masa pasiennya cuma satu. Kakak lelah nggak.
Ikutan
main ya kak??
?Oh mainan toh.. Ya sudah saya nyusul, saya mau ganti pakaian dulu gerah
banget nih?
Kami bertiga pun segera masuk ke kamar lagi, saya dan Sinta asyik main dan Kak Yuli merebahkan tubuhnya ditempat tidur disamping kami. saya melihat Kak Yuli sangat cantik ketika berbaring. Setelah beberapa menit kemudian ia memperhatikan kami bermain dan ia terbengong memikirkan sesuatu.
?Ayo Kak cepetan, malah bengong? ajak Sinta pada kakaknya.
Kemudian ia berdiri membuka lemari. Ia kepanasan karena udaranya.
Biasanya ia menyuruh kami tunggu di luar ketika ia ganti baju
?Ayo tutup mata kalian, saya mau ganti nih soalnya panas banget? Kak Yuli menyuruh kami.
Ia melepaskan pakaian satu persatu dari mulai celana panjangnya, ia memakai CD warna putih berenda dengan model g-string. Saat itu ia masih dihadapan kami. Tertampang paha putih bersih tanpa cacat. Setelah itu ia melepas kemejanya dicopotnya kancing satu persatu. Setelah terbuka seluruh kancingnya, saya dapat melihat bra yang dipakainya. Kemudian ia membelakangi kami, ia juga melepas branya setelah kemejanya ditanggalkan.
Saya pun terbengong melihatnya karena belum pernah saya melihat wanita dewasa telanjang apa lagi ketika saya melihat pantatnya yang uuhh. Ia memilih baju agak lama, otomatis saya melihat punggungnya yang mulus dan akhirnya ia memakai baby doll dengan potongan leher rendah sekali tanpa bra dan bahannya super tipis kelihatan putingnya yang berwarna coklat muda. Kulitnya sangat putih dan mulus lebih putih dari Sinta. Sinta melihatku.
?Renald koq bengong belum lihat kakakku buka baju ya? Lagian kakak buka baju nggak nyuruh kita pergi.?
Kak Yuli ngomel,?Idih kalian masih kecil belum tahu apa apa lagian juga saya nggak ngelihatin kalian langsung. Mau lihat ya Ren??ia bercanda.
Saya pun menundukan mukaku karena malu.?Tapikan kak, susunya kakak sudah gede segitu apa nggak malu ama Renald.?
Sinta menjawab ketus.?Kamu aja telanjang kayak itu apa kamu juga nggak malu sudah ayo main lagi.? Yuli menjawab adiknya. Kami pun bermain kembali.
Giliran Kak Yuli saya periksa. Ia menyuruh saya memeriksanya, ia agak melongarkan bajunya. Ketika stetoskop saya masukkan di dalam bajunya lewat lubang lehernya, tepat kena putingnya. Ia memekik. saya pun kaget tetapi saya pun tidak melihatnya karena malu. Ia menyuruhku untuk untuk lama lama didaerah itu. Ia merem melek kayak nahan sesuatu, dipegangnya tanganku kemudian ditekan tekan daerah putingnya. saya merasa sesuatu mengeras.
?Kak ngapain.. Emang enak banget diperiksa.. Kayak orang sakit beneran banget.? Sinta Tanya ama kakaknya.
Kak Yuli pun berhenti.?Yuk kita mandi soalnya sudah sore lagikan kamu Sinta ada les lho nanti kamu ketinggalan.? Ajak Kak Yuli pada kami berdua. Ia menyuruh bawa handuk ama baju ganti.
Setelah mengisi air, saya pun membuka bajuku tanpa ada beban yang ada dan telanjang bulat begitu juga ama Sinta. Kamipun bermain air di bathup.
Kamar mandi disini amat mewah ada shower bathup dan lain lain lah, maklum ia anak terkaya dikampungku. Setelah itu pintu digedor ama kakaknya ia suruh buka pintu kamar mandinya. saya pun membukanya.
Kak Yuli melihatku penuh kagum sambil menatap bagian bawahku yang sudah tanpa pelindung sedikitpun,aku baru tahu itu namanya lagi horny. Kemudian ia masuk segera di membuka piyama mandinya. Jreng.. Hatiku langsung berdetidak kencang, ia menggunakan bra tranparan ama CD yang tadi ia pake dihadapan kami.
?Bolehkan mandi bersama kalian lagian kalian kan masih anak kecil.?
?Ihh.. Kakak.. Punya kakak itu menonjol? ledek adiknya.
Ia hanya tersenyum menggoda kami terutama aku.?biarin?sambil ia pegang sendiri puting ia menjawab kemudian ia membasahi badannya ama air di shower.
Makin jelas apa yang nama toket cewek lagi berkembang. Beitu kena air dari shower bra Kak Yuli agak merosot kebawah. Lucu banget bentuknya pikirku. Toketnya hendak seakan melompat keluar.
?Ayo cepat turun dulu, saya kasih busa di bathupnya..?.
Sinta bergegas keluar tetapi saya tidak, saya takut kalau ketahuan anuku mengeras, saya malu banget. Baru kali ini saya mengeras gede banget. Kemudian Kak Yuli mendekat dan melihatku serta menyuruhku untuk turun. saya turun dengan tertunduk muka Kak Yuli melihat bagian bawahku yang sudah mengeras sama pada waktu saya bermain tetapi bedanya sekarang langsung dihadapan mata.
Ia hanya tersenyum padaku. saya kira ia marah. Ia kayak sengaja menyenggol senjataku dengan paha mulusnya.
?Ooohh.. Apa itu..? (pura pura ia tidak tahu) Sintapun tertawa melihatnya.
?Itu yang dinamakan senjatanya laki laki yang lagi mengeras tetapi culun ya kalau belum disunat? Kak Yuli memberitahukan pada adiknya.
Setelah busanya melimpah di air kami pun nyebur bareng.
Langsung saja ke cerita,saya punya sahabat sebayaku namanya Sinta, ia juga duduk di bangku SD. saya dan ia sering main bersama. Ia anak yang sangat manis dan manja. Ia mempunyaidua kakak. Kakak pertama namanya Dimas di sudah beherja di Jakarta. Dan kakaknya yang satu lagi namanya Yuli. Saat itu ia kuliah semester 4 jurusan akuntansi salah satu perguruan tinggi di kota kelahiranku. Ia lebih cantik dari pada adiknya Sinta. Tingginya kira kira 160 cm dan ukuran toketnya cukup seusianya tidak besar banget tetapi kenceng.
Waktu itu hari sangat panas, saya dan Sinta sedang main dirumahnya. Maklum rumahku dan rumahnya bersebelahan. Saat itu ortu dari Sinta sedang pergi ke Bandung untuk beli kain. Sinta ditinggal bersama kakaknya Yuli.
Main dokter dokter yuk, saya bosen nich mainan ini terus?ajak Sinta Segera saya siapkan mainannya. saya jadi dokter dan ia jadi pasiennya.
Waktu saya periksa ia buka baju. Kami pun melakukan seperti itu biasa karena belum ada naluri seperti orang dewasa, kami menganggap itu mainan dan hal itu biasa karena masih kecil. Waktu saya pegang stetoskop dan menyentuhkannya didadanya. saya tidak tahu perasaanya. Tetapi saya menganggapnya mainan.
Waktu itu pintu tiba tiba terbuka. Yuli pulang dari kampusnya. Dengan masih telanjang dada Sinta menghampiri kakaknya di depan pintu masuk.
?Hai Kak baru pulang dari kampus?
?Ngapain kamu buka baju segala? Kak Yuli memandangi adiknya.
?Kita lagi main dokter dokteran, saya pasiennya sedangkan Renald jadi dokternya, tetapi sepi Kak masa pasiennya cuma satu. Kakak lelah nggak.
Ikutan
main ya kak??
?Oh mainan toh.. Ya sudah saya nyusul, saya mau ganti pakaian dulu gerah
banget nih?
Kami bertiga pun segera masuk ke kamar lagi, saya dan Sinta asyik main dan Kak Yuli merebahkan tubuhnya ditempat tidur disamping kami. saya melihat Kak Yuli sangat cantik ketika berbaring. Setelah beberapa menit kemudian ia memperhatikan kami bermain dan ia terbengong memikirkan sesuatu.
?Ayo Kak cepetan, malah bengong? ajak Sinta pada kakaknya.
Kemudian ia berdiri membuka lemari. Ia kepanasan karena udaranya.
Biasanya ia menyuruh kami tunggu di luar ketika ia ganti baju
?Ayo tutup mata kalian, saya mau ganti nih soalnya panas banget? Kak Yuli menyuruh kami.
Ia melepaskan pakaian satu persatu dari mulai celana panjangnya, ia memakai CD warna putih berenda dengan model g-string. Saat itu ia masih dihadapan kami. Tertampang paha putih bersih tanpa cacat. Setelah itu ia melepas kemejanya dicopotnya kancing satu persatu. Setelah terbuka seluruh kancingnya, saya dapat melihat bra yang dipakainya. Kemudian ia membelakangi kami, ia juga melepas branya setelah kemejanya ditanggalkan.
Saya pun terbengong melihatnya karena belum pernah saya melihat wanita dewasa telanjang apa lagi ketika saya melihat pantatnya yang uuhh. Ia memilih baju agak lama, otomatis saya melihat punggungnya yang mulus dan akhirnya ia memakai baby doll dengan potongan leher rendah sekali tanpa bra dan bahannya super tipis kelihatan putingnya yang berwarna coklat muda. Kulitnya sangat putih dan mulus lebih putih dari Sinta. Sinta melihatku.
?Renald koq bengong belum lihat kakakku buka baju ya? Lagian kakak buka baju nggak nyuruh kita pergi.?
Kak Yuli ngomel,?Idih kalian masih kecil belum tahu apa apa lagian juga saya nggak ngelihatin kalian langsung. Mau lihat ya Ren??ia bercanda.
Saya pun menundukan mukaku karena malu.?Tapikan kak, susunya kakak sudah gede segitu apa nggak malu ama Renald.?
Sinta menjawab ketus.?Kamu aja telanjang kayak itu apa kamu juga nggak malu sudah ayo main lagi.? Yuli menjawab adiknya. Kami pun bermain kembali.
Giliran Kak Yuli saya periksa. Ia menyuruh saya memeriksanya, ia agak melongarkan bajunya. Ketika stetoskop saya masukkan di dalam bajunya lewat lubang lehernya, tepat kena putingnya. Ia memekik. saya pun kaget tetapi saya pun tidak melihatnya karena malu. Ia menyuruhku untuk untuk lama lama didaerah itu. Ia merem melek kayak nahan sesuatu, dipegangnya tanganku kemudian ditekan tekan daerah putingnya. saya merasa sesuatu mengeras.
?Kak ngapain.. Emang enak banget diperiksa.. Kayak orang sakit beneran banget.? Sinta Tanya ama kakaknya.
Kak Yuli pun berhenti.?Yuk kita mandi soalnya sudah sore lagikan kamu Sinta ada les lho nanti kamu ketinggalan.? Ajak Kak Yuli pada kami berdua. Ia menyuruh bawa handuk ama baju ganti.
Setelah mengisi air, saya pun membuka bajuku tanpa ada beban yang ada dan telanjang bulat begitu juga ama Sinta. Kamipun bermain air di bathup.
Kamar mandi disini amat mewah ada shower bathup dan lain lain lah, maklum ia anak terkaya dikampungku. Setelah itu pintu digedor ama kakaknya ia suruh buka pintu kamar mandinya. saya pun membukanya.
Kak Yuli melihatku penuh kagum sambil menatap bagian bawahku yang sudah tanpa pelindung sedikitpun,aku baru tahu itu namanya lagi horny. Kemudian ia masuk segera di membuka piyama mandinya. Jreng.. Hatiku langsung berdetidak kencang, ia menggunakan bra tranparan ama CD yang tadi ia pake dihadapan kami.
?Bolehkan mandi bersama kalian lagian kalian kan masih anak kecil.?
?Ihh.. Kakak.. Punya kakak itu menonjol? ledek adiknya.
Ia hanya tersenyum menggoda kami terutama aku.?biarin?sambil ia pegang sendiri puting ia menjawab kemudian ia membasahi badannya ama air di shower.
Makin jelas apa yang nama toket cewek lagi berkembang. Beitu kena air dari shower bra Kak Yuli agak merosot kebawah. Lucu banget bentuknya pikirku. Toketnya hendak seakan melompat keluar.
?Ayo cepat turun dulu, saya kasih busa di bathupnya..?.
Sinta bergegas keluar tetapi saya tidak, saya takut kalau ketahuan anuku mengeras, saya malu banget. Baru kali ini saya mengeras gede banget. Kemudian Kak Yuli mendekat dan melihatku serta menyuruhku untuk turun. saya turun dengan tertunduk muka Kak Yuli melihat bagian bawahku yang sudah mengeras sama pada waktu saya bermain tetapi bedanya sekarang langsung dihadapan mata.
Ia hanya tersenyum padaku. saya kira ia marah. Ia kayak sengaja menyenggol senjataku dengan paha mulusnya.
?Ooohh.. Apa itu..? (pura pura ia tidak tahu) Sintapun tertawa melihatnya.
?Itu yang dinamakan senjatanya laki laki yang lagi mengeras tetapi culun ya kalau belum disunat? Kak Yuli memberitahukan pada adiknya.
Setelah busanya melimpah di air kami pun nyebur bareng.
Labels:
CERITA BOKEP,
CERITA DEWASA,
CERITA HOT,
CERITA MALAM,
CERITA NGENTOT,
CERITA NGEWE,
CERITA PANAS,
CERITA PEMERKOSAAN,
TOKET BULET,
TOKET GEDE
Thanks for reading Pengalaman Di Masa Kecil. Please share...!
0 Komentar untuk "Pengalaman Di Masa Kecil"